Dumai (13/9). Penerbang Jawa Barat Ir.
Koesnadi S. Bohon dan Ujang Robi, sementara memimpin Kelas A dan B, Nomor
Ketepatan Mendarat dan Sambar Pita cabang Gantolle PON XVIII Riau 2012, hingga
Ronde III yang berlangsung Rabu (12/9) di Bandara Pinang Kampai, Dumai. Para penerbang unggulan yang diperkirakan
bakal menggeser kedudukan Koesnadi dan Ujang, gagal akibat pendaratan yang
kurang sempurna karena terkena angin crosswind
(angin dari samping) saat mendekati titik nol. Ayat Supriatna (Jabar/Kelas B),
Rijalul Fathani (Sumbar/Kelas A) dan andalan tuan rumah M. Rosyid Ridho (Kelas
A), kesemuanya mengalami Nose Drop (hidung
layangan menyentuh tanah) . Sedang Aji Enoh (Banten/Kelas A)) mengalami Undershoot (mendarat sebelum lingkaran
tengah) dan Abdul Mustopa (Jatim/Kelas A) mendarat setelah lingkaran tengah (Overshoot). Akibatnya nilai pendaratan
yang diperoleh nol dan hanya dihitung nilai dari jumlah pita yang berhasil
dilempar pilot dan tetap meempel di sayap hingga mendarat.
Rencananya Kamis ini (13/9) sebanyak 31 penerbang dari 14 propinsi akan memulai
Ronde I Nomor Lintas Alam Terbatas. Para atlit di Kelas A, harus terbang
melewati beberapa titik; seperti pompa bensin, gedung sekolah dan bukit kapur, dan
mendarat di Kantor Walikota Dumai yang baru di kawasan Bagan Besar. Sedang para
atlit di Kelas B harus mendarat kembali di Bandara Pinang Kampai. Rute yang berbentuk segitiga itu
dan berjarak sekitar 15 km, harus ditempuh dalam waktu tercepat. Alat
navigasi GPS (Global Positioning System) yang dibawa setiap pilot, merekam
jalur penerbangan mereka dan menjadi bukti untuk dasar penghitungan nilai. Namun
akibat kecepatan angin yang terlalu kencang (14-18km/jam) maka lomba dibatalkan
untuk hari tu dan akan dilanjutkan esoknya (Jum’at, 14/9).
Menurut Ketua Bidang Humas & Promosi PGPI Gantolle Drs. Tagor
Siagian, M. Si, sisa hari lomba hingga Minggu (16/9) akan dihabiskan untuk
Nomor Lintas Alam Terbatas. Pada tiap ronde, titik-titik yang harus dilewati
akan berbeda. “Kami mengucapkan banyak terimakasih atas kerjasama yang baik Panitia
Pelaksana cabang Gantolle dengan pihak terkait, Bandara Pinang Kampai, Dinas
Pemadam Kebakaran, Kepolisian, Ambulans, SAR (Search and Rescue) dan pengertian masyarakat, guna mengamankan
lokasi lepas landas, pendaratan darurat dan kesiapan untuk evakuasi para
penerbang bila terjadi keadaan darurat. Karena menuju Kantor Walikota para
penerbang berlawanan dengan arah angin, bila kondisi fisik mereka sudah tidak
memungkinkan, para pilot terpaksa akan mendarat sebelum garis akhir,” ujar
Tagor. Sedangkan Senin (17/9) adalah hari cadangan yang akan digunakan untuk
Nomor Ketepatan Mendarat & Sambar Pita Ronde IV. Ketua Bidang Lomba,
Gerhard Sitorus memastikan ronde akhir itu akan berjalan seru dan menegangkan
karena selisih nilai yang tipis antara peringkat sementara delapan besar
masing-masing kelas dan menjadi ronde penentuan peraihan medali emas.
“Kesalahan sekecil apapun selama lepas landas dan mendarat dapat mengakibatkan
medali emas lepas. Jadi dibutuhkan konsentrasi tinggi dan kondisi fisik prima
dari para penerbang,” kata Gerhard, mantan penerbang Gantolle senior, yang kini
melatih pilot Trike (Gantolle
bermotor). (PR/Tgr)
Kedudukan Sementara Lima Besar Nomor
Ketepatan Mendarat & Sambar Pita Kelas A dan Kelas B Hingga Ronde III
(Rabu, 12/9):
Kelas A:
1.
Ir.
Koesnadi S. Bohon (Jabar) :
Jumlah Nilai 2593,00
2.
Roy
Sadewo (DKI Jaya) :
2404,80
3.
Herda
Eka Nurhidayah (Jatim) : 2300,60
4.
Oke
Adrianto (Jateng)
: 2112,40
5.
Rijalul
Fathani (Sumbar) :
2094,20
6.
Kelas B:
1.
Ujang
Robi (Jabar)
: 2422,80
2.
Achmad
Teguh Wibowo (Jatim) : 2374,80
3.
Muhammad
Yamin (Kaltim) : 2270,80
4.
Khaidir
Anas (Sumbar) :
2099,60
5.
Saeful
Rizal Zarhkas (Jatim) :
2056,00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar